Pengertian Fraud

Winfixer — Masalah merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Fraud adalah salah satu permasalahan yang mungkin saja terjadi di perusahaan. Dalam bahasa Indonesia, fraud juga dikenal dengan istilah kecurangan.

Kamu perlu memahami pengertian dari fraud, faktor pendorong terjadinya fraud, jenis-jenis, contoh, hingga langkah pencegahannya. Pengetahuan ini akan sangat berguna ketika kamu terjun di dunia kerja, baik saat bekerja di perusahaan maupun mendirikan bisnismu sendiri.

Fraud Adalah

Pertama, mari mengenal pengertian dari istilah fraud itu sendiri. Pengertian fraud menurut Britannica adalah kejahatan atau penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan uang dengan cara berpura-pura atau penipuan identitas.

James Chen juga menjelaskan mengenai definisi fraud. Menurutnya, fraud merupakan tindak penipuan yang dirancang dengan sengaja supaya para pelaku mendapatkan keuntungan dari tindak pelanggaran hukum.

Sedangkan berdasarkan kamu Merriam Webster fraud didefinisikan sebagai perilaku penyimpanan terhadap kebenaran yang dilakukan secara sengaja guna membujuk orang lain agar menyerahkan haknya yang sah atau berpisah dengan sesuatu berharga miliknya.

Pengertian fraud juga sempat diungkapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Pihaknya menjelaskan bahwa fraud adalah tindakan sengaja yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam manajemen yang menggunakan tipu muslihat demi mendapatkan keuntungan.

Dari beberapa pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa fraud adalah perbuatan melanggar hukum atau serangkaian ketidakberesan yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun di luar perusahaan demi mendapatkan keuntungan pribadi dan di saat yang sama merugikan pihak lain.

Faktor Pendorong Fraud

Fraud bisa terjadi tentu bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong tindakan tersebut dilakukan. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

  • Faktor Umum atau General

Faktor ini berkaitan dengan organisasi atau perusahaan yang menjadi korban dari tindakan kecurangan. Adapun faktor tersebut meliputi dua hal berikut.

  • Kesempatan

Kesempatan untuk melakukan kecurangan umumnya didukung oleh kedudukan atau posisi pelaku terhadap objek kecurangan.

Manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi memiliki potensi melakukan kecurangan lebih besar jika dibandingkan dengan karyawan biasa. Namun perlu kamu ketahui, tidak menutup kemungkinan bahwa di level kedudukan apa pun selalu ada kesempatan untuk berbuat curang.

  • Pengungkapan

Kecurangan yang terungkap atau ketahuan umumnya akan diekspos atau diungkap sehingga semua pihak mengetahuinya. Hal ini dilakukan untuk membuat jera para pelakunya serta pihak lain yang mungkin berniat melakukan perbuatan serupa.

Namun pengungkapan ini ternyata tidak cukup kuat untuk membuat kecurangan berhenti dilakukan. Sebaiknya tak hanya dilakukan pengungkapan, tapi harus ada sanksi tegas supaya pelaku jera.

  • Faktor Individu

Pelaku kecurangan atau fraud mungkin saja berasal dari individu, tak hanya kelompok. Hal ini dapat terjadi karena ada dua faktor yang berasal dari masing-masing individu, yaitu kebutuhan dan ketamakan.

  • Kebutuhan

Kebutuhan sangat berhubungan dengan pikiran atau pandangan dan kebutuhan pejabat atau pegawai berkaitan dengan aset yang dipunyai oleh organisasi, instansi, atau perusahaan tempatnya bekerja.

Tak hanya soal kebutuhan, terkadang tekanan yang dihadapi dalam pekerjaan atau lingkungan keluarga bisa mendorong orang jujur untuk melakukan tindak kecurangan.

  • Ketamakan

Tamak merupakan salah satu sifat yang mungkin saja dimiliki oleh setiap orang. Hal ini berkaitan dengan moral masing-masing orang. Ketamakan mungkin saja berasal dari pengaruh lingkungan atau pandangan hidup yang membentuk moral seseorang.

  • Tekanan

Adanya dorongan yang membuat seseorang untuk berbuat curang bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Mulai dari tekanan emosional, ekonomi, bahkan value seseorang itu sendiri.

  • Peluang

Apakah kamu pernah mendengar ungkapan “kejahatan terjadi bukan karena niat, tapi karena ada kesempatan”?

Ungkapan itu memang benar adanya. Terkadang seseorang tidak memiliki niat untuk melakukan kecurangan terhadap perusahaan atau organisasi. Namun kecurangan tetap saja bisa terjadi ketika orang tersebut melihat adanya peluang.

Hal ini juga didorong oleh lemahnya kontrol di lingkungan internal perusahaan atau penyalahgunaan wewenang di dalam organisasi.

  • Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan upaya mencari pembenaran atas kecurangan yang dilakukan oleh seseorang. Umumnya, hal ini terjadi ketika pelaku ingin tetap mempertahankan jari dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya.

Sehingga ia mencari pembenaran-pembenaran atas tindak kecurangan yang dilakukannya tersebut.

Baca Juga: Pengertian ERP dan ERD

Jenis-Jenis Fraud

Kecurangan atau fraud kerap dikaitkan dengan ekonomi atau keuangan. Tindak pelanggaran hukum yang satu ini juga berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi karena sapa saja bisa menjadi pelaku tanpa peduli alasan dan latar belakangnya.

Di bawah ini terdapat beberapa jenis fraud yang paling sering dijumpai di lingkungan organisasi, instansi, serta perusahaan.

  • Pencurian Data

Fraud berupa pencurian data terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan pengambilan data-data penting organisasi atau perusahaan secara ilegal demi kepentingan atau keuntungan pribadinya.

Pencurian data seperti ini juga sering disebut sebagai computer fraud apabila sebuah organisasi atau perusahaan memiliki sistem penyimpanan data terpusat. Data tersebut disimpan di sebuah server atau komputer.

Adapun data di sini bisa berbentuk catatan operasional maupun pembukuan keuangan. Sumber data berupa komputer yang dicuri atau diretas inilah yang masuk dalam computer fraud.

  • Penyimpangan Aset

Berikutnya ada penyimpangan aset yaitu kecurangan berupa penyalahgunaan aset perusahaan atau organisasi yang dilakukan demi keuntungan pribadi pelaku.

Contoh tindakan ini bermacam-macam, mulai dari menggunakan nama kantor untuk keuntungan pribadi, menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan sendiri, dan penggelapan kas kantor.

  • Penggelapan Uang

Jenis fraud selanjutnya adalah penggelapan uang yang cukup sering terjadi. Fraud ini berkaitan dengan white collar crime yang mana sekelompok orang atau seseorang menyalahgunakan aset (uang) yang telah dipercayakan kepadanya.

Salah satu contoh yang cukup marak di masyarakat adalah bisnis multi level marketing (MLM) dengan skema ponzi. Pelaku melakukan penipuan kepada para investor agar mau mempercayakan uang mereka kepadanya. Selanjutnya, pelaku akan menggelapkan uang tanpa diketahui muaranya.

  • Korupsi

Jenis terakhir fraud adalah korupsi. Mungkin kamu juga sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Pengertian dari korupsi adalah mencari keuntungan untuk diri sendiri dan/atau orang lain yang sumbernya berasal dari hal yang tidak menjadi haknya.

Ada berbagai macam bentuk korupsi mulai dari pemerasan, penyuapan, serta penyalahgunaan informasi di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Fraud berupa korupsi juga bisa berbentuk pemberian hadiah atau gratifikasi demi mendapat keuntungan jangka panjang.

Cara Mencegah Fraud

Terlepa dari berbagai jenis fraud yang dapat ditemui di perusahaan atau organisasi, sebenarnya tindakan ini bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan atau mencegah fraud agar tidak sampai terjadi.

  • Sosialisasi Anti Korupsi

Cara ini merupakan salah satu tindakan preventif di mana perusahaan atau organisasi menjelaskan tentang bentuk-bentuk korupsi kepada karyawan atau anggotanya. Sebagian orang mungkin saja tidak paham mengenai hal-hal apa saja yang termasuk dalam tindak pidana korupsi.

Pemahaman yang didapatkan melalui sosialisasi anti korupsi sangat penting untuk edukasi pegawai mengenai pentingnya integritas dalam perusahaan atau organisasi.

  • Audit Keuangan Simultan

Fraud di ranah laporan keuangan dapat dicegah dengan cara melakukan audit keuangan. Audit bisa dilakukan di lingkungan internal dan eksternal.

Tujuan dari audit adalah melakukan koreksi terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi secara rinci dan lengkap supaya bisa menemukan potensi terjadinya penggelapan aset dan fraud lainnya yang mungkin saja dilakukan oleh pegawai tertentu.

  • Penerapan Hukum Secara Tegas

Pelaku fraud harus ditindak dengan hukum yang tegas didukung secara integral oleh pihak perusahaan hingga aparat penegak hukum terkait. Upaya ini juga bisa didukung dengan cara membuka ruang untuk whistle blower dan investigasi internal perusahaan.

Hal tersebut dilakukan untuk memeriksa pihak-pihak yang diduga terkait dengan kasus fraud sebelum dilanjutkan oleh pihak aparat penegak hukum berwajib.

Contoh Fraud

Supaya kamu lebih memahami tentang fraud, di bawah ini akan diberikan contohnya.

Antrean pembuatan KTP di kantor kecamatan X mengular. Birokrasi yang berbelit juga menambah lama durasi pembuatan KTP. Kemudian seorang petugas A membuka jalur cepat untuk warga yang mau membayar. Padahal pembuatan KTP sebenarnya tidak dipungut biaya sama sekali.

Fraud yang dilakukan oleh petugas A termasuk ke dalam kategori penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Fraud adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kehancuran bagi organisasi maupun perusahaan. Oleh karena itu, tindak pelanggaran ini mesti dicegah sedini mungkin sebelum menyebar dan menjadi semakin besar.

Tinggalkan komentar